Kasus :
Membedah suatu iklan yang ditayangkan di media
televisi dan etika yang diberikan oleh iklan tersebut kepada masyarakat umum.
Teori :
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara
adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha
dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan
sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari
promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.
Iklan
merupakan salah satu media untuk mempromosikan suatu produk agar produk
tersebut dikenal oleh masyarakat umum. Media iklan yang marak menampilkan
produk-produk untuk di promosikan yaitu melalui media iklan televisi. Televisi
merupakan media yang sangat strategis untuk mempromosikan produk-produk agar
masyarakat mengetahui serta melakukan pembelian. Tetapi lewat media televisi
banyak iklan-iklan yang ditayangkan tidak masuk akal bahkan banyak juga yang
mengabaikan etika dalam menayangkan iklan tersebut. Sering kita jumpai pada
iklan di media televisi saling menjatuhkan produk satu dengan produk lainnya.
Disini saya akan membahas tentang etika media iklan di televisi yang
saling bersaing bahkan menjatuhkan satu sama lain yaitu produk shampoo.
Shampoo
merupakan suatu produk yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel
pada rambut. selain untuk membersihkan, shampoo juga bisa melembutkan rambut,
mencegah rambut rontok dan masih banyak fungsi lainnya. Saat ini industri
shampoo di dalam negeri, dikuasai oleh dua pemain besar yaitu PT. Unilever
Indonesia Tbk dengan produk andalannya Sunsilk dan PT. Procter & Gamble
yang memasarkan produk Pantene. Kedua produsen besar ini juga dikenal sebagai
produsen consumer goods lain seperti produk personal care, skin care, home
toiletries dan sebagainya. Produk shampoo dibutuhkan oleh hampir semua orang
dari seluruh lapisan masyarakat. Shampoo merupakan salah satu kategori produk
toiletries dengan tingkat persaingan yang ketat. Dimana produsen besar terus
berlomba-lomba melakukan promosi produknya melalui perang iklan televisi yang
semakin gencar. Setiap hari siaran televisi dipenuhi oleh iklan shampoo Sunslik
dan Pantene yang memasang bintang iklan dari kalangan selebritis dan model
papan atas. Dari iklan yang ditampilkan perusahaan tersebut berlomba-lomba
untuk memberikan hasil yang terbaik dan berusaha agar konsumen melirik produk
tersebut sehingga melakukan pembelian secara terus-menerus. Iklan yang
ditampilkan terkadang saling menjatuhkan satu sama lain dan selalu
menggunggulkan produknya lebih baik di banding produk pesaingnya.
Contoh kasus produk shampoo Pantene dan Sunsilk pada
media iklan televisi :
- Iklan shampoo Pantene
Shampoo
pantene mempromosikan produknya dengan menampilkan penyanyi ternama seperti
Anggun. Pada iklan tersebut Anggun memperlihatkan rambutnya yang semula rontok
dan berketombe, tetapi setelah menggunakan shampoo Pantene dia menyatakan bahwa
rambutnya tidak rontok bahkan ketombe hilang setelah menggunakan shampoo
tersebut. Anggun juga menyatakan pantene sebagai shampoo terbaik dan tidak
menjadi duta shampoo lain. Dan dalam iklan tersebut di sebutkan 75% wanita Indonesia
memilih pantene, berarti secara tidak langsung iklan tersebut menjatuhkan
shampoo lain yang hanya sebanyak 25% dipakai oleh wanita Indonesia.
- Iklan Shampoo Sunsilk
Produk
shampoo ini berasal dari PT Unilever Tbk. Iklan yang ditayangkan pada produk
shampoo Sunsilk hitam ini mempromosikan produknya dengan menampilkan penyanyi
yang cantik dan terkenal yaitu Raisa, yang menampilkan rambut indah hitamnya setelah
menggunakan shampoo tersebut. Pada shampoo Sunsilk selain menampilkan penyanyi terkenal
mereka juga lebih meyakinkan konsumen dengan bekerja sama oleh para pakar
rambut di dunia salah satunya yaitu Thomas Taw yang menyatakan bahwa shampoo
sunsilk hitam merupakan no 1 di dunia, seakan-akan hanya produk mereka yang
bisa membuat rambut indah dan hitam berkilau.
Gambar Produk Shampoo Sunsilk
Gambar Bintang Iklan Shampo Sunsilk
Analisis :
Jadi
dapat disimpulkan bahwa produk-produk shampoo yang mempromosikan shampoonya
melalui media iklan televisi masih kurang baik. Hal ini disebabkan produk yang
ditayangkan saling menjatuhkan satu sama lain, dan juga belum terbukti
kenyataannya seperti yang diperlihatkan oleh artis-artis pada produk shampoo
tersebut. Konsumen juga merasa dibuat bingung untuk memutuskan produk shampoo
mana yang sesuai dengan jenis rambut para konsumen.
Etika
secara moral para produsen juga harus menjalankan kewajibannya untuk
bertanggung jawab atas iklan yang ditayangkan. Bertanggung jawab atas
memberikan informasi yang jelas agar para konsumen tidak merasa kecewa telah menggunakan
produknya. Dan memberikan fakta bukan janji-janji palsu atas penayangan iklan
produk mereka.
Berdasarkan
sudut pandang keadilan konsumen, kenyataannya masih banyak konsumen yang belum
mendapat keadilan penuh setelah menggunakan produk shampoo. Hal ini dikarenakan
produsen shampoo memasang iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kenyataan
bahwa tidak semua konsumen yang memiliki rambut lurus dan indah, tetapi
iklan-iklan shampoo yang ditampilkan dimedia televisi menampilkan artis-artis
yang setelah menggunakan shampoo tersebut akan memiliki rambut lurus, indah dan
tidak rontok, kenyataannnya tidak semua orang yang memakai shampoo akan
memiliki rambut lurus, hitam berkilau dan tidak rontok.
Sumber :