Kamis, 11 Oktober 2012

PERADABAN DAN KEBUDAYAAN MESIR


            Kata Mesir memiliki tiga arti yang berbeda berdasarkan tiga periode waktu. Pada periode awal Mesir, selama pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagai Kemet yang berarti tanah hitam. Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah, yang berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr yang berarti negara.
            Mesir memiliki tanah yang paling subur di Afrika dan salah satu dari Negara tersubur di sekitar Laut Mediterania. Banyak orang datang dan bermukim di Mesir karena Mesir sangat subur. Dahulu ada dua kerajaan di Mesir, Kerajaan Mesir Atas yang terletak di Selatan dan Mesir Bawah yang terletak di Utara. Namun, pada awal Zaman Perunggu, raja Kerajaan Mesir Atas berhasil menguasai Kerajaan Mesir Bawah dan menyatukannya menjadi kerajaan baru. Orang-orang memanggil penguasa dari Kerajaan Baru ini Firaun. Orang-orang Yunani dan Ibrani pada dasarnya menggunakan istilah ‘Firaun’. Kata par’o pada bahasa Ibrani memiliki arti rumah yang besar. Kemudian, kerajaan ini terbagi lagi menjadi enam macam periode.
            Mesir kuno adalah sebuah peradaban kuno di bagian timur Afrika Utara. Peradaban ini dimulai pada tahun 3150 SM di bawah pemerintahan Firaun pertama. Firaun adalah orang terkuat di mesir kuno. Firaun adalah pemimpin politik dan agama para masyarakat Mesir. Sebagai penguasa dari Mesir Atas dan Mesir Bawah, Firaun menguasai semua tanah, menbuat hukum, mengumpulkan pajak, dan melindungi Mesir dari bangsa asing. Dan sebagai imam tertinggi dari setiap kuil, Firaun mewakili dewa bumi. Dia membuat ritual dan kuil-kuil untuk menyembah para dewa. Banyak Firaun pergi berperang ketika daerah mereka diserang atau ketika mereka ingin menjajah daerah lain. Bila Firaun memenangkan perang, orang-orang yang terjajah harus mengakui Firaun sebagai penguasa mereka dan memberikannya barang terbaik dan paling berharga dari tanah mereka.
            Mesir kuno terkenal dengan kehidupan social dan budayanya. Peradaban Mesir kuno adalah salah satu peradaban yang pertama kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis pada makam, tembikar, dan kertas papyrus yang terbuat dari alang-alang yang ditenun. Bahasa pertama Mesir kuno adalah Hieroglif. Sebuah hieroglif terdiri dar gambar. Sistem penulisan hieroglif sangat kompleks dan padat karya. Hieroglif pertama digunakan pada bangunan dan makam. Hal ini diyakini bahwa masyarakat Mesir pertama kali mengembangkan sistem penulisan pada sekitar 3000 SM. Ada juga fakta-fakta menarik mengenai hieroglif. Hieroglif tidak memiliki huruf vokal, semua huruf hieroglif adalah konsonan. Tidak ada tanda baca digunakan dalan hieroglif. Tidak seperti kebanyakan bahasa modern yang biasa dibaca dari kanan atau kiri, hieroglif Mesir kuno dapat dibaca baik dari kanan ke kiri ataupun dari kiri ke kanan. Untuk mengetahui dari arah mana pembacaan harus dimulai, penulis akan mengatur posisi gambar tersebut sehingga menghadap ke arah yang benar. Hieroglif dibagi menjadi empat kategori, yaitu tanda abjad, tanda suku kata, tanda kata, dan gambar suatu objek yang mengarahkan pembaca.

            Masyarakat Mesir kuno percaya kepada banyak dewa-dewi. Kira-kira terdapat 700 dewa-dewi yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh dari dewa-dewi Mesir kuno yang paling terkenal: Anubis dewa kematian, Ra dewa matahari, dewa yang paling penting dalam Mesir kuno, Horus dewa langit, dan Osiris dewa kematian dan penguasa dunia kematian. Masyakat Mesir menganggap Firaun lebih dari seorang raja. Mereka menghormati Firaun sebagai dewa. Firaun bertanggungjawab atas semua aspek kehidupan Mesir. Seperti menjaga irigasi agar teratur, mengarahkan pasukan, mempertahankan perdamaian, membuat hukum, dan lain sebagainya. Salah satu dari aspek kepercayaan Mesir yang paling terkenal adalah pemikiran tentang kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi jiwa mereka untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan untuk mempertahankan tubuh.
            Mumi adalah tubuh seseorang atau binatang yang telah dipertahankan setelah kematian. Mumi-mumi tersebut adalah orang-orang Mesir yang sanggup membayar untuk proses pengawetan yang mahal. Orang-orang Mesir percaya bahwa ketika mereka mati, mereka akan melakukan perjalanan ke dunia lain di mana mereka akan memulai kehidupan yang baru, Mereka akan memerlukan semua benda yang mereka gunakan ketika masih hidup, sehingga keluarga mereka akan menaruh semua benda-benda tersebut di dalam makam mereka. Masyarakat Mesir membayar uang yang sangat banyak untuk mengawetkan tubuh mereka dengan baik. Orang-orang Mesir yang miskin dikuburkan di dalam pasir sedangkan orang-orang Mesir yang kaya dikuburkan di dalam makam. Orang-orang Mesir dikubur bersama-sama dengan harta benda mereka dan dinding makam dilukis tentang kehidupan orang yang telah meninggal. Dalam Kerajaan Mesir Tua dan Menengah, raja-raja Mesir dimakamkan dalam piramida. Orang-orang Mesir kuno awal menguburkan orang-orang mati di dalam lubang kecil di padang pasir. Panas dan kekeringan dari pasir mengeringkan tubuh dengan cepat, menciptakan mumi yang natural. Kemudian, orang-orang Mesir kuno mulai mengubur orang mati dalam peti mati untuk menjaga jenazahnya dari binatang-binatang liar di padang pasir. Namun, mereka menyadari bahwa tubuh yang ditaruh dalam peti mati membusuk ketika tidak terkena pasir gurun yang panas dan kering. Lalu, orang-orang Mesir kuno mengembangkan sebuah metode pengawetan tubuh sehingga jenazah dapat lebih bertahan lama. Proses ini meliputi pembalseman mayat, kemudian pembungkusan dan penguburan jenazah. Organ-organ dalam tubuh orang mati dikeluarkan dalam prosesnya. Hal ini disebabkan organ-organ dalam adalah yang paling cepat terurai. Hati tidak dikeluarkan dari dalam tubuh karena hati adalah pusat dari intelegensia dan perasaan, dan orang tersebut akan membutuhkannya dalam kehidupan yang akan dating. Dahulu, organ-organ dalam yang dikeluarkan dimasukkan ke dalam guci. Sekarang kita menyebut proses ini mumifikasi.
            Kehidupan sehari-hari pada Mesir kuno berlangsung sekitar Sungai Nil dan tanahnya yang subur di sekitar aliran sungai. Banjir tahunan dari Sungai Nil menyuburkan tanah dan menghasilkan panen yang baik dan kemakmuran bagi penduduknya. Sungai Nil memiliki panjang 6695 kilometer dan menjadi sungai terpanjang di dunia. Kata ‘Nil’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti lembah. Sekarang, sekitar 95% populasi Mesir masih tinggal di lembah Nil. Kayu sulit didapatkan di Mesir sehingga orang-orang Mesir membuat rumah mereka dari batu bata lumpur yang dikeringkan. Rumah-rumah memiliki beberapa kamar dan jendela ditutup dengan tirai untuk mencegah lalat dan debu. Selama musim panas, banyak orang tidur di atas atap supaya merasa sejuk. Mereka menanam sendiri sebagian dari makanan mereka dan menukar sebagian makanan dan barang yang tidak mereka produksi dengan desa lain. Sebagian besar masyarakat Mesir kuno bekerja sebagai buruh sawah, petani, dan pengrajin.
            Orang-orang Mesir kuno memiliki cara yang unik dalam menggambar orang, Mereka memiliki norma sendiri dan telah ditetapkan sejak zaman Kerajaan Tua. Seniman-seniman Mesir menggunakan grid untuk membantu mereka menggambar orang. Mereka menggambar kepala, mata, dan kaki dalam posisi seperti dilihat dari samping. Mereka menggambar pundak dan dada seperti dilihat dari depan. Gambar-gambar seperti ini dapat ditemukan di dalam makam dan bangunan. Lukisan Mesir pada dasarnya didedikasikan untuk orang yang telah mati. Banyak gambar yang menunjukkan perjalanan panjang sebelum kematian. Aspek lain yang penting dari lukisan Mesir adalah penggambaran binatang. Warna primer yang digunakan dalam lukisan adalah merah, hijau, biru, emas, dan hitam.
            Salah satu dari pekerjaan seni dan arsitektur terbesar di Mesir kuno adalah piramida. Piramida adalah sebuah struktur batu bata kuno berbentuk pyramid yang terletak di Mesir. Terdapat 138 buah piramida yang ditemukan di Mesir. Sebagian besar dibangun sebagai makam untuk para Firaun dan permaisuri mereka pada periode Kerajaan Tua dan Kerajaan Pertengahan. Piramida Mesir paling awal ditemukan di Saggara, barat laut Memphis. Paling awal diantaranya adalah piramida Dioser yang dibangun selama dinasti ketiga. Piramida ini dan kompleks sekitarnya dirancang oleh seorang arsitek bernama Imhotep. Piramida-piramida ini pada umumnya dianggap sebagai struktur monumental tertua di dunia yang dibangun dari batu yang dihias. Piramida Mesir yang paling terkenal adalah piramida yang ditemukan di Giza. Giza terletak di pinggir kota Kairo. Beberapa dari piramida Giza dihitung sebagai struktur terbesar yang pernah dibangun. Pada masa dinasti awal dalam sejarah Mesir, orang-orang penting dimakamkan di dalam struktur yang berbentuk seperti bangku dikenal sebagai mastabas. Piramida kedua yang didokumentasikan dalam sejarah diatributkan kepada Imhotep. Imhotep adalah arsitek yang pertama kali menyusun gagasan untuk menaruh mastabas di atasnya satu sama lain, menciptakan sebuah bangunan yang terdiri dari langkah-langkah menurun dalam ukuran menuju puncaknya. Hasilnya adalah piramida susun Djoser yang didesain sebagai tangga raksasa untuk jiwa Firaun yang meninggal sehingga mereka dapat menuju surga. Prestasi Imhotep yang sangat penting menjadikannya sebagai dewa bagi masyarakat Mesir kemudian. Pembangunan piramida yang paling produktif terjadi pada saat pemerintahan terbesar Firaun. Pada saat inilah piramida yang paling terkenal, Giza dan sekitarnya dibuat. Semakin berjalannya waktu, otoritas menjadi kurang terpusat, kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan skala besar menurun, kemudian piramida lebih kecil, dibangun dengan kurang baik, seringkalu dibangun dengan terburu-buru.
            Giza adalah lokasi dari piramida Khufu, yang juga dikenal dengan sebutan The Great Pyramid. Terdapat piramida yang lebih kecil yaitu piramida Khafre, dan yang lebih kecil lagi adalah piramida Menkaure. Di sekitarnya juga terdapat banyak piramida-piramida kecil. Piramida Menkaure dikelilingi oleh piramida-piramida kecil yang disebut sebagai Queen’s Pyramid dan juga The Great Sphinx. Dari ketiga piramida terbesar, hanya piramida Khafre memiliki bagian yang terbuat dari batu kapur yang dipoles dekat puncaknya. Piramida Khafre lebih kecil dari piramida Khufu diukur dari tinggi dan volumenya. Giza telah menjadi objek wisata yang popular bagi para turis sejak zaman dahulu dan dipopulerkan pada zaman Hellenistic ketika piramida dicatat sebagai salah satu keajaiban dunia. Sekarang, piramida Giza adalah satu-satunya keajaiban dunia yang masih ada.
            Piramida Menkaure adalah piramida terkecil dibandingkan dengan dua piramida utama lainnya di Giza. Pembuatnya menyusun bagian bawah piramida ini dengan granit untuk membedakannya dengan piramida lainya. Telah ditemukan sarkofagus di dalam piramida ini dan dikirim ke Inggris menggunakan kapal, tetapi di tengah perjalanan kapal ini tenggelam dan melenyapkan sarkofagus yang dibawanya.
            Khafre adalah anak dari Khufu dan memiliki piramida kedua terbesar di Mesir, hanya sepuluh kaki lebih kecil daripada piramida Khufu. Setelah pembuatan piramida selesai, Khafre mecoba untuk membuat ilusi pada piramidanya sehingga terlihat lebih tinggi daripada piramida ayahnya. Dia menyuruh untuk menyusun bagian bawah dan atas piramidanya denga batu granit. Piramida ini tidak presisi, sudut atasnya terlalu lancip dan keempat sudut lainnya tidak tersusun dengan benar hingga ke sudut atasnya. Bagian atasnya sedikit bengkok. Piramida ini memiliki dua ruangan utama.
            Piramida Giza adalah piramida terbesar di Mesir. Khufu memerintah ketika Kerajaan Tua sedang dalam puncak kejayaannya. Piramida Khufu menakjubkan dari ukuran dan presisi matematika. Piramida Khufu dikatakan terbuat dari dua koma tiga juta blok batu. Keempat sisi piramida ini berbentuk lancip ke arah tengah secara akurat. Alasnya berbentuk persegi yang hampir sempurna dengan sisi 230 meter dan perbedaan dari keempat sisinya hanya dalam satuan sentimeter. Piramida ini terbuat dari batu kapur yang sangat halus. Piramida Khufu di Giza termasuk bangunan teraksasa yang pernah ada di dunia sejak 4500 tahun yang lalu.
            Mesir memiliki salah satu kebudayaan tertua di dunia yang sangat menarik. Sebagai mahasiswa desain dan teknik perencanaan, mempelajari seni dan arsitektur Mesir sangatlah bermanfaat sebab kebudayaan Mesir adalah cikal bakal dari kebudayaan di seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar